Perbincangan Penghuni Galaksi

Sore ini hujan…

Guyurannya menepis semua kehampaan, meniupkan aura-aura kesegaran…

Membangkitkan jutaan gairah yang hapir terkubur mati ditelan panasnya gejolak bumi….

Terduduk ku dalam kesendirian, mencoba jauh menerawang ke depan… ya jauh sekali…

Di antara rerintik air hujan, sayup kudengarkan…

You’ll Never Know

Take a look around this lonely place
where a mask is worn on every face
and painted lips gently kiss
the end of their cigarettes

Take Me to Your Heart

Hiding from the rain and snow
Trying to forget but I won’t let go
Looking at a crowded street
Listening to my own heart beat

Hujan di Bulan April

hujan di bulan april…

menghapus jejak langkah-langkah kebekuan,

terjebak dalam ironis daya magis,

tersirat yang tak mungkin menjadi mungkin,

Siang Di Tepi Jalan

mmm…

langit siang itu cerah,
biru,
sesekali tampak kehadiran satu atau dua awan
yang,
tampak malu-malu, berjalan beriring bergantungan…
jam hitam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku,

You are the One and Only…

hal apakah yang kamu banggakan??
sehingga mencegahmu tuk menyembah sujud padaNya??

jika itu adalah hartamu yang melimpah, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya…
teringat Qarun yang terbinasa sebab hartanya….

ku ingin bertanya tentang dia

ketika kubuka jendela,
perlahan sinarnya mulai menyapa,
angin berhembus perlahan menerpa,
menyingkap seribu tanya di kepala,
adakah?

lubang itu adalah cinta

tebing-tebing… terjal. mampukakah ku daki??
suara tak berirama pun enggan tuk mengiringi…
andai jiwa nan hampa, kosong tak berisi….
inikah takdir Ilahi??
ataukah ku harus memulai tuk mendaki lagi??

lagi dan lagi dan lagi….
apakah bintang itu pertanda…

Secarik Tentang Putih Abu

Saat kubuka lembaran album kenangan….

Terbayangku kan sesuatu…

Putih abu,

Tak terasa telah sekian lama ku tak mengenakanmu,

in memoriam of juminten

jauh di dalam lubuk hatiku…

terbesit sejuta angan tentangmu…
teringat masa-masa perjuangan dulu…
menggapai asa meraih cita…
dalam duka dan suka…
berbagi dalam kebersaman…